"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (Al-Ahzab:21) @GMB Sesungguhnya bermula datangnya Islam dianggap asing (aneh) dan akan datang kembali asing. Namun berbahagialah orang-orang asing itu. Para sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud orang asing (aneh) itu?" Lalu Rasulullah menjawab, "Orang yang melakukan kebaikan-kebaikan di saat orang-orang melakukan pengrusakan." (HR. Muslim) @GMB Luqman Al-Hakim : Hendaklah engkau bergaul dengan para ulama' dan dengarlah (renunglah) kata-kata hukama' karena Allah SWT menghidupkan hati yang mati dengan cahaya hikmah sebagaimana ia suburkan bumi dengan hujan yang lebat @GMB Lestarikan alam lingkungan kita, Save Our Global Warming!

ILMU dan CINTA

Diposting oleh assalamsaga on 4 Agustus 2011


“Kelezatan mengikuti rasa cinta.
Ia akan menguat mengikuti menguatnya cinta & melemah pula seiring dengan melemahnya cinta.
Setiap kali keinginan terhadap al-mahbub (sosok yang dicintai) serta kerinduan kepadanya menguat maka semakin sempurna pula kelezatan yang akan dirasakan tatkala sampai kepada tujuannya tersebut.
Sementara rasa cinta & kerinduan itu sangat tergantung kepada ma’rifah/pengenalan & ilmu tentang sosok yang dicintai.
Setiap kali ilmu yang dimiliki tentangnya bertambah sempurna maka niscaya kecintaan kepadanya pun semakin sempurna.
Apabila kenikmatan yang sempurna di akherat serta kelezatan yang sempurna berporos kepada ilmu & kecintaan, maka itu artinya barangsiapa yang lebih dalam pengenalannya dalam beriman kepada Allah, nama-nama, sifat-sifat-Nya serta -betul-betul meyakini- agama-Nya niscaya kelezatan yang akan dia rasakan tatkala berjumpa, bercengkeraman, memandang wajah-Nya & mendengar ucapan-ucapan-Nya juga semakin sempurna.
Adapun segala kelezatan, kenikmatan, kegembiraan & kesenangan -duniawi yang dirasakan oleh manusia- apabila dibandingkan dengan itu semua laksana setetes air di tengah-tengah samudera.
 Oleh sebab itu, bagaimana mungkin orang yang berakal lebih mengutamakan kelezatan yang amat sedikit & sebentar bahkan tercampur dengan berbagai rasa sakit di atas kelezatan yang maha agung, terus-menerus & abadi.
 Kesempurnaan  seorang hamba sangat tergantung pada dua buah kekuatan ini; kekuatan ilmu & rasa cinta. Ilmu yang paling utama adalah ilmu tentang Allah, sedangkan kecintaan yang paling tinggi adalah kecintaan kepada-Nya. Sementara itu kelezatan yang paling sempurna akan bisa digapai berbanding lurus dengan dua hal ini [ilmu & cinta],
 Allahul musta’aan.”

(Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitab al-Fawa’id, hal. 52)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada tiga perkara, barangsiapa memilikinya maka dia akan merasakan manisnya iman…” Di antaranya, “Allah dan rasul-Nya lebih dicintainya daripada segala sesuatu selain keduanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Para ulama menafsirkan bahwa yang dimaksud lezatnya iman ini antara lain adalah berupa kenikmatan yang dirasakan ketika menjalani ketaatan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menggambarkan bahwa sosok manusia yang mampu mencapai derajat manisnya iman ini adalah orang yang di dalam hatinya tidak menyimpan perasaan tidak suka & benci kepada agama yang suci ini. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan bisa merasakan lezatnya iman orang-orang yang ridha kepada Rabbnya, ridha Islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai rasul.” (HR. Muslim).
Allahu Akbar.......Ya Allah.

0 komentar:

"Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami titahkan kepadanya (perintah) yang mudah dari perintah-perintah kami".(Al-Kahfi:88) @GMB "Surga dikelilingi oleh hal-hal yang tidak disukai dan neraka dikelilingi oleh syahwat". (HR. Bukhari) @GMB "Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk". Imam An Nawawi) @GMB Asalkan mau berpikir, melatih diri, dan melakukannya dengan bersungguh-sungguh, tidak ada hal yang tidak berhasil dicapai.

Asmaul Husna Player