"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (Al-Ahzab:21) @GMB Sesungguhnya bermula datangnya Islam dianggap asing (aneh) dan akan datang kembali asing. Namun berbahagialah orang-orang asing itu. Para sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud orang asing (aneh) itu?" Lalu Rasulullah menjawab, "Orang yang melakukan kebaikan-kebaikan di saat orang-orang melakukan pengrusakan." (HR. Muslim) @GMB Luqman Al-Hakim : Hendaklah engkau bergaul dengan para ulama' dan dengarlah (renunglah) kata-kata hukama' karena Allah SWT menghidupkan hati yang mati dengan cahaya hikmah sebagaimana ia suburkan bumi dengan hujan yang lebat @GMB Lestarikan alam lingkungan kita, Save Our Global Warming!

Download Software Islam 1

Diposting oleh assalamsaga on 31 Juli 2011


Silahkan download software islam berikut, smoga bermanfaat dan berkah.


  •  Zakkat 1.0
    Deskripsi : Kalkulator zakat gaji (kazaga) dapat membantu menghitung bagian zakat yang harus anda keluarkan dari gaji/upah yang anda terima untuk satu bulan.
           Download disini

  • eIdexAl-Quran
    Deskripsi : Aplikasi Al-Quran dan terjemahan bahasa Indonesia yang sederhana tapi besar faedahnya.
          Download disini

  • E-book Muhammad 
          Download disini

  • E-book MQ 
          Download disini

  • Kumpulan Hadits
    Deskripsi : Kumpulan hadist sohih
          Download disini

  • Software Azan Shalat 5 waktu, otomatis
    Deskripsi : Aplikasi Azan Shalat 5 waktu, dilengkapi dengan fitur yang sederhana,lengkap. Pengaturan otomatis.
          Download disini




Baca selengkapnya.. >>

KEBIASAAN- KEBIASAAN RASULULLAH 2

Diposting oleh assalamsaga on

KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM BEPERGIAN :

1. Berlindung kepada Allah dari beban perjalanan jika hendak bepergian
2. Sengang bepergian pada hari kamis
3. Senang pergi pada pagi hari
4. Menyempatkan tidur dalam perjalanan di malam hari
5. Melindungi diri atau menjauh jika buang haajt
6. Berada di barisan belakang saat bepergian
7. Bertakbir tiga kali ketika telah berada di atas kendaraan
8. Bertakbir saat jalanan naik dan bertasbih saat jalanan menurun
9. Berdo’a jika tiba waktu malam
10. Berdo’a jika melihat fajar dalam perjalanan
11. Berdo’a ketika kembali dari bepergian
12. Mendatangi masjid terlebih dahulu saat baru tiba dan shalat dua raka’at
13. Mengundi istri-istrinya jika bepergian
14. Shalat di atas kendaraan
15. Menghadap ke arah kiblat terlebih dahulu jika shalat di atas kendaraan
16. Mendo’akan orang yang ditinggal pergi
17. Mendo’akan orang yang akan bepergian
18. Memberi bagian tersendiri kepada orang yang diutus pergi




KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM TIDURNYA :

1. Tidur dalam keadaan suci
2. Tidur di atas bahu sebelah kanan
3. Meletakkan tangan di bawah pipi
4. Meniup kedua tangan dan membaca do’a lalu mengusapkannya ke badan
5. Tidak suka tidur sebelum Isya’
6. Tidur pada awal malam dan bangun di sepertiga akhir
7. Berwudlu dulu jika akan tidur dalam keadaan junub
8. Berdo’a sebelum dan setelah bangun tidur
9. Membaca do’a jika terjaga dari tidur
10. Tidur matanya namun tidak tidur hatinya
11. Menyilangkan kaki jika tidur di masjid
12. Tidur hanya beralaskan tikar
13. Tidak menyukai tidur tengkurap




Kebiasaan-kebiasaan Lain Rasulullah :

1. Selalu mengingat Allah di setiap waktu
2. Mengulangi perkataan hingga tiga kali dan bicara dengan suara yang jelas
3. Selalu mendahulukan yang kanan
4. Menutup mulut dan merendahkan suara apabial bersin
5. Tidak menolak jika diberi minyak wangi
6. Tidak pernah menolak hadiah
7. Selalu memilih yang lebih mudah
8. Bersujud syukur jika mendapat kabar gembira
9. Bersujud tilawah jika membaca ayat sajdah
10. Tidak datang ke rumah pada wkatu malam melainkan pada pagi dan sore hari
11. Tidak suka berbincang-bincang setelah Isya’
12. Tidak senang menyimpan harta dan selalu memberi jika ada yang meminta
13. Mengulang salam hingga tiga kali
14. Turut mengerjakan pekerjaan rumah
15. Pergi ke masjid Quba setiap sabtu
16. Sangat marah jika hukum Allah dilanggar namun tidak marah jika dirinya disakiti
17. Berubah warna mukanya jika tidak menyukai sesuatu
18. Memilih waktu yang tepat dalam menasehati
19. Tidak bohong dalam bergurau
20. Berdiri apabila melihat iringan jenazah
21. Baru mengangkat pakaian jika telah dekat dengan tanah saat buang hajat
22. Buang air kecil dengan jongkok
23. Bermusyawarah jika membicarakan suatu masalah yang penting
24. Menyuruh istrinya agar memakai kain jika ingin menggaulinya dalam keadaan haidh
Baca selengkapnya.. >>

Kebiasaan Rasullullaah di bulan Ramadhan

Diposting oleh assalamsaga on



KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DI BULAN RAMADHAN
1. Memperbanyak sedekah
2. Memperbanyak membaca Al-Qur’an
3. Megnakhirkan waktu sahur
4. Puasa wishal
5. Memperbanyak shalat malam (menghidupkan malam ramadhan)
6. I’tikaf
7. Menghidupkan sepuluh malam terakhir dan membangunkan keluarganya
8. Menyuruh para sahabat agar bersungguh-sungguh mencari lailatul qadar

KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM MASALAH PUASA
1. Puasa dan berbuka secara seimbang
2. Berbuka puasa sebelum shalat maghrib
3. Berbuka dengan korma
4. Tetap puasa meskipun bangun dalam keadaan junub
5. Berpuasa jika tidak mendapatkan makanan di pagi hari
6. Membatalkan puasa sunnah jika memang ingin makan
7. Banyak puasa di bulan sya’ban
8. Puasa enam hari syawal
9. Puasa hari Arafah
10. Puasa Asyura atau sepuluh muharam
11. Puasa hari senin dan kami
12. Puasa tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan
13. Mencium istri di siang hari
Baca selengkapnya.. >>

TAWAKKAL

Diposting oleh assalamsaga on 28 Juli 2011




1. DALIL-DALIL SYAR’IY TENTANG TAWAKKAL
a. QS Ali Imran ayat 122
b. QS At Thalaq ayat 3
c. Rsulullah SAW bersabda : “Jika kamu bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakkal maka Allah memberikan rizki kepadamu sebagaimana Allah memberikan rizki kepada burung, pagi-pagi keluar sarang dalam keadaan lapar, dan sore hari pulang ke kandang dalam keadaan kenyang.” HR At Tirmidziy.
2. TA’RIF
Menurut Bahasa Arab, kata “Tawakkal” berasal dari kata wakalah, yang berarti mewakilkan urusan kepada fihak lain. Fihak yang mendapatkan pelimpahan disebut WAKIL dan yang melimpahkan disebut MUTTAKIL atau MUTAWAKKIL.

Kemudian kata tawakkal difokuskan pada pengertian :” Kepercayaan hati kepada wakil satu-satunya”
Fihak yang bisa dianggap sebagai wakil ini harus memenui empat hal :
a. diyakini yang paling benar (muntahal-hidayah)
b. diyakini yang paling kuat (muntahal-quwwah)
c. diaykini yang paling lancar ( muntahal-fashahah)
d. diyakini yang paling perhatian dan kasih sayang (muntahas-syafaqah)

3. TINGKATAN
Dalam bertawakkal terdapat tiga tingkatan ketergantungan, yaitu :
a. Ketergantungan seseorang kepada Allah atas perlindungan dan pemenuhan kebutuhannya, sebagaimana keterikatan seorang klien kepada pengacaranya. Ia menyerahkan sesuatu namun suatu saat ia dapat mencabutnya, dan menyerahkannya kepada fihak lain, yang lebih dipercaya.
b. Ketergantungan seseorang kepada Allah bagaikan ketergantungan seoran bayi terhadap ibunya. Ia tidak mengenal orang lain selain ibunya, tidak merengek dan meminta susu kecuali kepada ibunya, ia tidak berserah diri kecauli kepadanya. Namun bayi itu bisa berbuat sesuatu yang diinginkannya di luar sepengaethuan orang tuanya. Ketergantungannya kepada orang tau karena ketergantungan adanya kebutuhan yang tidak terdapat pada orang lain, selain ibunya.
c. Ketergantungan seseorang kepada Allah bagaikan ketergantungan seoran mayit/jenazah terhadap orang yang memandikannya. Si mayit tidk tahu lagi apa yang diperbuat oleh orang yang memandikannya. Ia menyerah terhadap perlakuan apapun yang diberikan kepadanya.

4. AMAL
Orang yang bertawakkal bukan berarti orang yang tidak berusaha sama sekali. Sikap tawakkal akan mempengaruhinya dalam empat sikap berikut ini :
a. Jalbun- naf’I al mafquud (menarik keuntungan yang hilang), seperti berusaha, berdagang, dsb.
b. Hifdhu maujuud (Menjaga yang sudah ada), seperti menyimpan dan menabung.
c. Daf’ud-dharar lam yazal (menghindari bahaya yang belum tiba), seperti tidak mengkonsumsi makanan berkolestrol tinggi, mempersiapkan senjata QS 4:102,dsb.
d. Izalatud-dharar qad nazal (menghilangkan bahaya yang sudah menimpa), seperti berobat sewaktu sakit, dsb.

Wallahu a’lam.
Baca selengkapnya.. >>

WASIAT RASULULLOH S.A.W KEPADA AISYAH

Diposting oleh assalamsaga on


Saiyidatuna 'Aisyah r.'a meriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda "Hai Aisyah, aku berwasiat kepada engkau.
Hendaklah engkau senantiasa mengingat wasiatku ini. Sesungguhnya engkau akan senantiasa di dalam kebajikan selama engkau mengingat wasiatku ini..."

Intisari wasiat Rasulullah s.a.w tersebut dirumuskan seperti berikut: Hai, Aisyah, peliharalah diri engkau. Ketahuilah bahwa sebagian besar daripada kaum engkau (kaum wanita) adalah menjadi kayu api di dalam neraka.

Diantara sebab-sebabnya ialah mereka itu :
(1) Tidak dapat menahan sabar dalam menghadapi kesakitan (kesusahan), tidak sabar apabila ditimpa musibah
(2) Tidak memuji Allah Ta’ala atas kemurahan-Nya, apabila dikaruniakan nikmat dan rahmat tidak bersyukur.
(3) Mengkufurkan nikmat; menganggap nikmat bukan dari Allah
(4) Membanyakkan kata-kata yang sia-sia, banyak bicara Yang tidak bermanfaat.

Wahai, Aisyah, ketahuilah :
(1) Bahwa wanita yang mengingkari kebajikan (kebaikan) yang diberikan oleh suaminya maka amalannya akan digugurkan oleh Allah
(2) Bahwa wanita yang menyakiti hati suaminya dengan lidahnya, maka pada hari kiamat, Allah menjadikan lidahnya tujuh puluh hasta dan dibelitkan di tengkuknya.
(3) Bahwa isteri yang memandang jahat (menuduh atau menaruh sangkaan buruk terhadap suaminya), Allah akan menghapuskan muka dan tubuhnya Pada hari kiamat.
(4) Bahwa isteri yang tidak memenuhi kemauan suami-nya di tempat tidur atau menyusah-kan urusan ini atau mengkhiananti suaminya, akan dibangkitkan Allah pada hari kiamat dengan muka yang hitam, matanya kelabu, ubun-ubunnya terikat kepada dua kakinya di dalam neraka.
(5) Bahwa wanita yang mengerjakan sholat dan berdoa untuk dirinya tetapi tidak untuk suaminya, akan dipukul mukanya dengan sholatnya.
(6 ) Bahwa wanita yang dikenakan musibah ke atasnya lalu dia menampar-nampar mukanya atau merobek-robek pakaiannya, dia akan dimasukkan ke dalam neraka bersama dengan Isteri nabi Nuh dan isteri nabi Luth dan tiada harapan mendapat kebajikan syafaat dari siapa pun;
(7) Bahwa wanita yang berzina akan dicambuk dihadapan semua makhluk didepan neraka pada hari kiamat, tiap-tiap perbuatan zina dengan depalan puluh cambuk dari api.
(8) Bahwa isteri yang mengandung ( hamil ) baginya pahala seperti berpuasa pada siang harinya dan mengerjakan qiamul-lail pada malamnya serta pahala berjuang fi sabilillah.
(9) Bahwa isteri yang bersalin ( melahirkan ), bagi tiap-tiap kesakitan yang dideritainya diberi pahala memerdekakan seorang budak. Demikian juga pahalanya setiap kali menyusukan anaknya.
(10) Bahwa wanita apabila bersuami dan bersabar dari menyakiti suaminya, maka diumpamakan dengan titik-titik darah dalam perjuangan fisabilillah.
Baca selengkapnya.. >>

'Ketika Abu Bakar di Cerca'

Diposting oleh assalamsaga on


Dikeluarkan oleh Ahmad dan At-Tabarani dari Abu Hurairah r.a. bahawa seorang lelaki telah mencerca Abu Bakar r.a. Ketika itu, Rasulullah SAW juga sedang duduk di sana. Baginda SAW tersenyum dan keheranan melihatkan keadaan lelaki tersebut. ketika lelaki itu mula bersikap kurang ajar terhadap dirinya, Abu Bakar r.a. pun membalas beberapa kata lelaki tersebut. Dengan yang demikian, Rasulullah SAW menjadi marah lalu bangun dan dibuntuti oleh Abu Bakar r.a.. Abu Bakar berkata kepada Rasulullah SAW: "Lelaki itu bersikap kurang ajar terhadap diriku, oleh kerana itu aku membalasnya.

Ketika aku mulai membalasnya, kamu meninggalkan kami di tempat itu".
Rasulullah SAW bersabda: "Apabila kamu tidak membalas kata-katanya, terdapat malaikat yang membalasnya untuk kamu. Walau bagaimanapun apabila kami mulai membalas kata-kata kasarnya itu syetan mula mengambil tempat dan duduk di antara kamu. yang demikian itu aku tidak mau duduk bersama-sama dengan syaitan".


Kemudian Rasulullah SAW bersabda lagi: "Ya Abu Bakar ! Terdapat tiga perkara yang benar yaitu:

1) Apabila seorang hamba itu dizalimi dengan satu kezaliman, maka dia meninggalkan tempat itu semata-mata kerana Allah, Allah akan menguatkan dan membantunya.

2) Apabila seseorang itu membuka pintu kedermawannannya dan memberi hadiah, maka Allah akan menambahkan kekayaannya.

3) Apabila seseorang itu mula meminta-minta untuk menambahkan kekayaannya, maka Allah akan mengurangkan kekayaannya.
Baca selengkapnya.. >>

Definisi Iman, Perbedaannya antara Iman dan Islam.

Diposting oleh assalamsaga on 27 Juli 2011

Islam dalam pengertiannya secara umum adalah menghamba (beribadah) kepada Allah dengan cara menjalankan ibadah-ibadah yang disyari'atkan-Nya sebagaimana yang dibawa oleh para utusan-Nya sejak para rasul itu diutus hingga hari kiamat.

Ini mencakup apa yang dibawa oleh Nuh 'Alaihis sallam berupa hidayah dan kebenaran, juga yang dibawa oleh Musa 'Alaihis sallam, yang dibawa oleh Isa 'Alaihis sallam dan juga mencakup apa yang dibawa oleh Ibrahim 'Alaihis sallam, Imamul hunafa' (pimpinan orang-orang yang lurus), sebagaimana diterangkan oleh Allah dalam berbagai ayat-Nya yang menunjukkan bahwa syari'at-syari'at terdahulu seluruhnya adalah Islam kepada Allah 'Azza wa Jalla.

Sedangkan Islam dalam pengertiannya secara khusus setelah diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah ajaran yang dibawa oleh beliau. Karena ajaran beliau menasakh (menghapus) seluruh ajaran yang sebelumnya, maka orang yang mengikutinya menjadi seorang muslim dan orang yang menyelisihinya bukan muslim karena ia tidak menyerahkan diri kepada Allah, akan tetapi kepada hawa nafsunya.

Orang-orang Yahudi adalah orang-orang muslim pada zamannya Nabi Musa 'Alaihis sallam, demikian juga orang-orang Nashrani adalah orang-orang muslim pada zamannya Nabi Isa 'Alaihis sallam. Namun ketika telah diutus Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian ia mengkufurinya, maka mereka bukan jadi orang muslim lagi.
Oleh karena itu tidak dibenarkan seseorang berkeyakinan bahwa agama yang dipeluk oleh orang-orang Yahudi dan Nashrani sekarang ini sebagai agama yang benar dan diterima di sisi Allah sebagaimana Dienul Islam.

Bahkan orang yang berkeyakinan seperti itu berarti telah kafir dan keluar dari dienul Islam, sebab Allah Ta'ala berfirman.

"Artinya : Sesungguhnya Dien yang diterima di sisi Allah hanyalah Islam". (Ali-Imran : 19)

"Artinya : Barangsiapa mencari suatu dien selain Islam, maka tidak akan diterima (dien itu) daripadanya". (Ali-Imran : 85)

Islam yang dimaksudkan adalah Islam yang dianugrahkan oleh Allah kepada Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam dan umatnya. Allah berfirman.

"Artinya : Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepada nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu". (Al-Maidah : 3)

Ini adalah nash yang amat jelas yang menunjukkan bahwa selain umat ini, setelah diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, bukan pemeluk Islam. Oleh karena itu, agama yang mereka anut tidak akan diterima oleh Allah dan tidak akan memberi manfaat pada hari kiamat. Kita tidak boleh menilainya sebagai agama yang lurus. Salah besar orang yang menilai Yahudi dan Nashrani sebagai saudara, atau bahwa agama mereka pada hari ini sama pula seperti yang dianut oleh para pendahulu mereka.

Jika kita katakan bahwa Islam berarti menghamba diri kepada Allah Ta'ala dengan menjalankan syari'at-Nya, maka dalam artian ini termasuk pula pasrah atau tunduk kepada-Nya secara zhahir maupun batin. Maka ia mencakup seluruh aspek ; aqidah, amalan maupun perkataan. Namun jika kata Islam itu disandingkan dengan Iman, maka Islam berarti amal-amal perbuatan yang zhahir berupa ucapan-ucapan lisan maupun perbuatan anggota badan. Sedangkan Iman adalah amalan batiniah yang berupa aqidah dan amal-amalan hati.
Perbedaan istilah ini bisa kita lihat dalam firman Allah Ta'ala.

"Artinya : Orang-orang Arab Badui itu berkata : 'Kami telah beriman'. Katakanlah (kepada mereka) : 'Kamu belum beriman, tetapi katakanlah, 'kami telah tunduk, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu". (Al-Hujurat : 14)

Mengenai kisah Nabi Luth, Allah Ta'ala berfirman.

"Artinya : Lalu Kami keluarkan orang-orang yang beriman yang berada di negeri kaum Luth itu. Dan Kami tidak mendapati di negeri itu, kecuali sebuah rumah dari orang-orang yang berserah diri". (Adz-Dzariyat : 35-36)

Di sini terlihat perbedaan antara mukmin dan muslim. Rumah yang berada di negeri itu zhahirnya adalah rumah yang Islami, namun ternyata di dalamnya terdapat istri Luth yang menghianatinya dengan kekufurannya. Adapun siapa saja yang keluar dari negeri itu dan selamat, maka mereka itulah kaum beriman yang hakiki, karena keimanan telah benar-benar masuk ke dalam hati mereka.

Perbedaan istilah ini juga bisa kita lihat lebih jelas lagi dalam hadits Umar bin Khattab Radhiyallahu 'anhu, bahwa Jibril pernah bertanya kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai Islam dan Iman. Maka beliau menjawab : "Islam adalah engkau bersaksi bahwa tiada ilah selain Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan berhaji ke Baitullah". Mengenai Iman beliau menjawab : "Engkau beriman kepada Allah, para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Utusan-utusan-Nya, hari AKhir, serta beriman dengan qadar yang baik dan yang buruk".

Walhasil, pengertian Islam secara mutlak adalah mencakup seluruh aspek agama termasuk Iman. Namun jika istilah Islam itu disandingkan dengan Iman, maka Islam ditafsirkan dengan amalan-amalan yang zhahir yang berupa perkataan lisan dan perbuatan anggota badan. Sedangkan Iman ditafsirkan dengan amalan-amalan batiniah berupa i'tiqad-i'tiqad dan amalan hati.

(sumber:syaikh al-utsaimin bin muhammad shalih)
Baca selengkapnya.. >>

Orang-orang Ruhani

Diposting oleh assalamsaga on

Orang-orang Ruhani
Janganlah engkau mengira bahwa dirimu termasuk dalam golongan 'orang-orang ruhani', kecuali jika engkau telah menjadi musuh dirimu sendiri,terpisah dari anggota-anggota badanmu, dari kaki dan tanganmu, serta memutuskan hubunganmu dengan wujud dirimu, dengan gerak dan diam mu, dengan pendengaran dan penglihatan mu, dengan percakapan dan pegangan mu, dengan usaha dan tindak-tanduk mu, dan dengan apa saja yang engkau anggap datang dari dirimu sendiri.

Setelah semua itu lenyap maka barulah wujud keruhanian dihembuskan kepadamu karena semua itu adalah tabir yang menghalangi dengan Tuhan mu. Apabila ruh mu telah bersih dan suci maka rahasia di atas rahasia dan yang gaib dari segala yang gaib akan terbuka bagimu. Engkau akan dapat membedakan antara musuh dengan sahabat, yang haq dengan yang bathil, serta tauhid dengan syirik.
(Syekh Abd Qadir Jaelani)
Baca selengkapnya.. >>

"Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami titahkan kepadanya (perintah) yang mudah dari perintah-perintah kami".(Al-Kahfi:88) @GMB "Surga dikelilingi oleh hal-hal yang tidak disukai dan neraka dikelilingi oleh syahwat". (HR. Bukhari) @GMB "Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk". Imam An Nawawi) @GMB Asalkan mau berpikir, melatih diri, dan melakukannya dengan bersungguh-sungguh, tidak ada hal yang tidak berhasil dicapai.

Asmaul Husna Player